Use APKPure App
Get Matan Syarif : Fathul Latif old version APK for Android
Matan Syarif surnommé Fathul Latif par le développeur Ezroq
(Al-Matnus Syarif, Kitab Fiqih Dasar Karya Syaikhona Kholil Bangkalan)
Di antara sekian banyak karya ulama Nusantara adalah kitab Al-Matnus Syarif al-Mulaqqab bi Fat-hil Latif (teks utama yang berjuluk ‘pembuka kebaikan’). Kitab ini ditulis oleh Al-Alamah as-Syaikh Muhammad Kholil bin Abdul Latif Al-Bangkalani atau yang lebih dikenal dengan Syaikhona Kholil Bangkalan. Sesuai namanya, kitab ini merupakan kitab matan (inti) yang berbicara mengenai fundamen dasar hukum Islam (ilmu fiqih). Yang menarik dari kitab setebal 52 halaman ini, bukan hanya karena ketokohan penulisnya, melainkan kitab ini telah menampilkan ‘landscape’ keilmuan yang selama ini terkesan rumit, menjadi demikian lugas dan pastinya, mudah difahami.
(Sebuah Trikotomi Pembelajaran)
Membaca sketsa kehidupan Syaikhona Kholil, tampak jika beliau mewarisi trah keulamaan baik dari ayahnya maupun dari sang kakek. Kiai Abdul Latif, ayah beliau, merupakan sosok panutan bagi masyarakat sekitar. Sementara kakeknya adalah Kiai Hamim, yang beristri saudara perempuan Kiai Nur Hasan, pendiri Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.
Terlepas dari semua itu, trah keulamaan dalam diri Syaikhona Kholil menjadikan beliau sebagai figur keagamaan, yang dalam banyak literatur, dikisahkan telah melewati masa perjuangan yang cukup pelik. Namun dari usaha kerasnya, beliau tidak hanya mencetak tokoh-tokoh besar negeri ini, misalnya, KH Muhammad Hasyim Asy’ari (NU), KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), KH. Wahab Chasbullah (Tambakberas), KH Abdul Karim (Lirboyo), dan masih banyak lagi. Selain itu, beliau meninggalkan karya tulis untuk generasi setelahnya. Buah pena yang dimaksud adalah kitab yang tengah kita bicarakan ini: Al-Matnus Syarif al-Mulaqqab bi Fat-hil Latif.
Dalam pada itu, kitab ini menyuguhkan—yang oleh penulis dibahasakan dengan—trikotomi pembelajaran. Suatu pengistilahan, yang sebenarnya mengacu pada intisari dari kitab yang ditulis oleh beliau. Muatan intisari itu, pertama: kitab ini berbicara tentang filosfi kesempempurnaan ‘hamba’ dengan predikat Muslim. Yang dimaksud adalah, pijakan teologis paling mendasar dengan menanamkan sikap kepatuhan dan keyakinan berupa pengenalan terhadap rukun iman dan rukun Islam (h. 1-2).
Kedua, usai menambatkan landasan teologis, Syaikhona Kholil menyinggung permasalahan lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Hal ini berkaitan dengan tata-nilai ibadah seorang hamba, yakni berupa tatak-rama atau etika. Karena bagaimanapun, praktik ibadah tidak hanya berkutat pada seperangkat aturan berupa syarat-rukun atau pun kesunahan. Hal itu memang perlu, namun mengedepankan etika juga tidak kalah pentingnya (h. 4-5). Dalam contoh sederhana, misalnya, Syaikhona Kholil mewanti-wanti untuk tidak membelakangi kiblat tatkala melakukan aktivitas, yang menurut keumuman, dianggap tidak pantas, umpamanya sewaktu membuang hajat (qadlil hajat).
Ketiga, kitab ini mengusung tema besar yang menyangkut keabsahan peribadatan seorang hamba. Dalam hal ini, Syaikhona Kholil—sebagaimana penulis-penulis kitab dengan tema serupa—memulai pembahasaan dengan mengurai tuntutan bersuci (thaharah). Yang tak lain, merupakan tahapan pertama sebelum melangkah ritus ibadah berikutnya (h. 6-14). Setelah itu, beliau menuturkan prasyarat sebelum menjalankan shalat berikut permasalahannya. Pun demikian, beliau menampilkan syarat-rukun, kesunahan, dan juga aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan predikat ibadah paripurna. Penjelasan berikutnya, beliau menyajikan permasalahan merawat jenazah (tajhizul janaiz), puasa romadlon, i’tikaf dan diakhiri dengan risalah haji dan umroh.
Last updated on Jul 17, 2022
Minor bug fixes and improvements. Install or update to the newest version to check it out!
Nécessite Android
4.2
Catégories
Signaler
Matan Syarif : Fathul Latif
1.0 by Ezroq Developer
Jul 17, 2022